NABI MUHAMMAD MENANGIS...,ANDA MUSLIM HARUS TAHU KISAH INI... |
Mari kita simak beberapa kisah
yang sangat mengharukan... dan mungkin akan membuat kita menitikkan air
mata....
KISAH I
Rasulullah Muhammad SAW manusia
biasa yang begitu lembut hatinya. Begitu lembut, sehingga beliau kerap
diketahui sahabat tengah menangis. Para sahabat yang melihat kekasihnya
menangis pun tak tahan pula menitikan air mata.
Diriwayatkan Ibnu Masud, Nabi
bersabda kepadaku, bacakanlah Alquran untukku. Lalu aku berkata, wahai
Rasulullah, bagaimana aku bisa membacakan Alquran untukmu sementara Alquran
sendiri diturunkan kepadamu. Beliau bersabda, aku ingin mendengar bacaan orang
lain. Lalu aku bacakan surah An-Nisa.
Ketika sampai ayat 'Maka
bagaimana bila kami mendatangkan kepada setiap umat seorang saksi dan engkau
jadikan saksi atas umat ini (QS an-Nisa 4:42). Beliau bersabda, cukup sampai
disini. Aku menoleh kepada beliau, ternyata kedua matanya meneteskan air mata.
(HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tarmidzi, Ibnu Madjah, dan Ahmad).
Rasulullah pun menangis, etika
ia menjenguk sahabatnya. Diriwayatkan Ibnu Umar, Sad bin Ubadah sakit, lalu
Rasulullah menjenguknya bersama Abdurahman bin Auf, Sa'ad bn Waqqash, dan
Abudllah bin Mas'ud. Setelah masuk, beliau mendapatinya sedang pingsan.
Beliau bertanya, apakah dia
sudah meninggal. Lalu, para sahabat berkata, Belum. Lalu Rasulullah menangis.
Para sahabat juga ikut menangis. Kemudian, Rasulullah bersabda, tidakkah kalian
mendengar?sesungguhnya Allah tidak mengazab karena air mata, tidak pula karena
kesedihan hati, tetapi Dia mengazab karena ini--beliau menunjuk lisannya atau
tidak memberikan rahmat-Nya (HR Bukhari dan Muslim).
Sebagai pemimpin, Rasulullah
selalu memikirkan umatnya. Sebagaimana yang dilakukan para Nabi terdahulu.
Beliau lalu berdoa kepada Allah.
Pada suatu ketika, Rasullullah
seperti diriwayatkan Abdullah bin Amr bin al-Ash, tengah membaca kisah Nabi
Ibrahim juga tentang Nabi Isa. Setelah itu Rasulullah mengangkat tanganya dan
berdoa. "Ya Allah, umatku, umatku. Setelah itu beliau menangis. Kemudian
Allah befirman, wahai Jibril, temuilah Muhammad--Rabbmu Maha Tahu apa yang
terjadi, lalu tanyakan kepadanya kenapa ia menangis.
Jibril kemudian mendatangi
beliau. Kemudian beliau ceritakan, apa yang terjadi-Dia Maha Tahu tentang hal
itu. Lalu Allah berfirman, Wahai Jibril, temuilah Muhammad lalu katakan, Kami
membuatmu ridha mengenai nasib umatmu dan itu tidak akan mengecewakanmu. (HR
Muslim).
KISAH II
Kala itu Jibril datang kepada
Rasulullah pada waktu yang tak biasa. Namun, Jibril terlihat berbeda. Raut
wajah yang tak biasa. Maka Rasulullah SAW bertanya:
" Mengapa aku melihat kau
berubah muka (wajah)?" Jawabnya: " Ya Muhammad, aku datang kepadamu
di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak
layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur
itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa
aman daripadanya" .
Lalu Rasullulah Saw bersabda:
" Ya Jibril, jelaskan
padaku sifat Jahannam" .
Jawabnya: " Ya. Ketika
Allah menjadikan Jahanam, maka dinyalakan selama 1000 tahun sehingga merah,
kemudian dilanjutkan 1000 tahun sehingga putih, kemudian 1000 tahun sehingga
hitam, lalu menjadi hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.
Demi Allah, andaikan terbuka
sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar semua penduduk dunia karena
panasnya. Demi Allah, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di
antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan
basinya.
Demi Allah, andaikan satu
pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas
bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke 7.
Demi Allah, andaikan seorang di
ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur
karena sangat panasnya. Jahannam itu sangat dalam, perhiasannya besi dan
minumannya air panas bercampur nanah, dan pakaiannya adalah potongan-potongan
api.
Api neraka itu ada 7 pintu,
jarak antar pintu sejauh 70 tahun, dan tiap pintu panasnya 70 kali dari pintu
yg lain" .
Dikatakan dalam Hadist Qudsi:
" Bagaimana kamu
masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya
terik matahariKu. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu: mempunyai 7 tingkat.
Setiap tingkat mempunyai 70.000
daerah. Setiap daerah mempunyai 70.000 kampung. Setiap kampung
mempunyai 70.000 rumah. Setiap rumah mempunyai 70.000 bilik. Setiap
bilik mempunyai 70.000 kotak. Setiap kotak mempunyai 70.000 batang pokok
zaqqum.
Di bawah setiap pokok zaqqum
mempunyai 70.000 ekor ular. Di dalam mulut setiap ular yang
panjangnya 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat. Dan di bawah
setiap pokok zaqqum terdapat 70.000 rantai. Setiap rantai diseret oleh 70.000
malaikat" .
" Api yang ada sekarang
ini, yang digunakan bani Adam untuk membakar hanyalah 1/70 dari api neraka
jahannam" (HR. Bukhari-Muslim). " Apabila neraka itu melihat
mereka dari tempat yang jauh, mereka akan mendengar kegeraman dan suara
nyalanya" . (QS. Al-Furqan: 11).
" Apabila mereka
dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang
neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah lantaran
marah" . (QS. Al-Mulk: 7).
Air di jahannam adalah hamim
(air panas yang menggelegak), anginnya adalah samum (angin yang amat panas),
sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam
yang sangat panas) (QS. Al-Waqi'ah: 41-44).
Rasulullah Saw meminta Jibril
untuk menjelaskan satu per satu mengenai pintu-pintu neraka tersebut.
" Pintu pertama dinamakan
Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan
kafir. Pintu ke 2 dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin;
Pintu ke 3 dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum shobiin atau penyembah
api; Pintu ke 4 dinamakan Ladha, diperuntukkan bagi iblis dan para pengikutnya;
Pintu ke 5 dinamakan Huthomah (artinya: menghancurkan hingga berkeping-keping),
diperuntukkan bagi kaum Yahudi; Pintu ke 6 dinamakan Sa'ir (arti harfiahnya: api
yang menyala-nyala), diperuntukkan bagi kaum kafir.
Rasulullah bertanya: " Bagaimana
dengan pintu ke 7?"
Sejenak malaikat Jibril seperti
ragu untuk menyampaikan siapa yang akan menghuni pintu ketujuh. Akan tetapi
Rasulullah Saw mendesaknya sehingga akhirnya Malaikat Jibril mengatakan, "
Pintu ke 7 diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal sebelum
mereka mengucapkan kata taubat" .
Mendengar penjelasan yang
mengagetkan itu, Rasulullah Saw pun langsung pingsan, Jibril lalu meletakkan
kepala Rasulullah Saw di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah
sadar beliau bersabda: " Ya Jibril, sungguh besar kerisauan dan
sangat sedihku, apakah ada seorang dari umat ku yang akan masuk ke dalam
neraka?" Jawabnya: " Ya, yaitu orang yg berdosa
besar dari umatmu."
Nabi Muhammad SAW lalu
menangis, Jibril pun ikut menangis. Kemudian Nabi langsung masuk ke dalam
rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang. Setelah kejadian itu,
beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika
sholat beliau pun menangis dengan tangisan yang sangat memilukan.
KISAH III
Pernah suatu ketika Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam menangis sepanjang malam. Apa yang membuat beliau
menangis sepanjang malam? Apakah istri? Anak keturunan? Harta benda dan
kebun-kebun? Ternyata bukan karena hal-hal duniawi tersebut..
Beliau
menangisnya karena dalam shalatnya beliau membaca Al-Qur’an Surah Al-Ma’idah
ayat 118 yang menceritakan doa untuk umatnya, untuk kita..
Beliau shalat
sambil menangis hingga waktu Subuh tiba..
Beliau terus
mengulang-ulang ayat tersebut. “Jika Engkau siksa mereka, sesungguhnya mereka
adalah hamba-hamba-MU, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkau
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”
Kemudian
beliau memanjatkan kedua tangan seraya berdoa, “Ya ALLAH, umatku .. umatku ..”
Lalu beliau menangis
tersedu-sedu.
ALLAH
Subhanahu Wata’ala berkata kepada Jibril, “Wahai Jibril, pergi dan temuilah
Muhammad. Tuhanmu Maha Mengetahui. Sekarang tanyakan kepadanya, kenapa dia
menangis?”
Jibril pun
menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk menanyakan sebab musabab
beliau menangis. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berterus terang kepada
Jibril mengenai kekhawatiran beliau pada umat beliau. Jibril pun melaporkan
pengaduan Rasulullah itu kepada ALLAH..
ALLAH
menjawab, “Sekarang, pergi dan temui Muhammad. Katakan padanya bahwa Aku
meridainya untuk memberikan syafaat kepada umatnya dan Aku tidak akan berbuat
buruk kepadanya (selama tidak menyekutukan Allah).” (HR. Muslim dan
Ath-Thabari)
Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam, manusia mulia itu, laki-laki agung itu, menangis
dalam shalatnya. Menangis memohon ampunan untuk umatnya, kita..
KISAH IV
Tiba-tiba dari luar pintu
terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya
masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan
badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani
ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya
baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap
puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bagian demi
bagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang
menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa
Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril
yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah
dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan
Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu
langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka
lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak
membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang
mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana
nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah
mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali
umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat,
saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh
tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril,
betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril
memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu
Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup,
melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian
terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian
maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.
"Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak
lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak
membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis
shalati, wa maa malakat aimanukum --peliharalah shalat dan peliharalah
orang-orang lemah di antaramu."
Diluar pintu tangis mulai
terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di
wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai
kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku,
umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia
mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik alaaa Rosuulillah wa salim 'alaihi
Subhanallaaaah....
Betapa cintanya Rasulullah
kepada kita.
SubhanALLAH..Sungguh besar
cinta Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pada kita. Bagaimana dengan kita?
Menangiskah kita ketika mengingat ALLAH dan Rasul-Nya?
Rindu kami padamu ya Rasul..
Semoga Shalawat serta
Salam,Senantiasa ALLAH limpah curahkan kepada Junjungan kita, Nabi Besar
Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam,kepada Keluarganya,Sahabat2nya,dan Kita
juga sebagai umat nya semoga Mendapat Syafaat Beliau kelak di Hari Kiamat..
Tolong jangan di abaikan begitu
saja artikel ini...Bagikan kepada yang lain...